Cepu, Ahad 24 Agustus 2025 – Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Majelis Tabligh dan Pustaka Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cepu menggelar kajian umum Ahad pagi di Masjid Al-Hikmah Cepu. Kajian ini menghadirkan Ustadz Nur Sahlul Mubarok, S.H.I. sebagai pemateri, dan mendapat dukungan penuh dari Lazismu Cabang Cepu.
Acara dimulai dengan tahsin Al-Qur’an bersama jamaah, sebagai upaya memperbaiki bacaan Al-Qur’an sekaligus mengawali kegiatan dengan suasana penuh keberkahan.
Merawat Nikmat Kemerdekaan
Dalam materi yang disampaikan, Ustadz Nur Sahlul mengingatkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah anugerah besar dari Allah SWT sekaligus buah dari perjuangan panjang para pahlawan. Oleh karena itu, kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan upacara seremonial, melainkan harus dirawat, dijaga, dan diisi dengan amal shalih.
Beliau menyampaikan, merawat nikmat kemerdekaan dapat diwujudkan dengan:
-
Mensyukuri nikmat Allah dengan meningkatkan iman dan taqwa.
-
Mengisi kemerdekaan dengan amal nyata, baik melalui pendidikan, dakwah, ekonomi, maupun pengabdian sosial.
-
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menolak segala bentuk perpecahan.
-
Meneruskan semangat perjuangan para pahlawan dalam bentuk kontribusi positif di era modern.
-
Menjadikan kemerdekaan sebagai jalan menuju keberkahan bagi umat, bangsa, dan negara.
“Kemerdekaan adalah nikmat besar yang akan dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita kufur nikmat dengan lalai, tetapi jadikan ia sarana untuk semakin dekat kepada Allah, semakin bermanfaat bagi sesama, dan semakin kuat menjaga NKRI,” tegas beliau.
Spirit Kemerdekaan dalam Perspektif Islam
Ustadz Nur Sahlul juga menekankan bahwa dalam Islam, merawat nikmat kemerdekaan adalah bagian dari syukur dan amanah. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Ayat ini menjadi pengingat bahwa syukur atas kemerdekaan harus diwujudkan dalam kerja keras, pengabdian, dan menjaga persatuan bangsa.
Penutup
Kajian Ahad pagi ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari perpecahan, dan senantiasa diberi kekuatan untuk merawat kemerdekaan dengan iman, amal, dan persaudaraan.
Dengan dukungan dari Lazismu Cabang Cepu, kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi Muhammadiyah dalam membangun umat dan bangsa, serta mengisi kemerdekaan dengan dakwah pencerahan.


0Comments