Tambakromo, Jumat, 20 Juni 2025 — Bertempat di Masjid Al-Amin Ranting Muhammadiyah Tambakromo, telah diselenggarakan kajian rutin bulanan yang menghadirkan pemateri Ustadz Helmi Gunawan, S.Pd., M.Pd.. Dalam kajian tersebut, beliau mengangkat tema "Keutamaan Membaca dan Meneladani Kandungan Surat Al-Kahfi", khususnya pada ayat 15 hingga 20.
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
Ustadz Helmi menyampaikan bahwa membaca Surat Al-Kahfi secara rutin, khususnya pada hari Jumat, memiliki keutamaan luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis. Di antaranya adalah pancaran cahaya sebagai perlindungan dan petunjuk di hari kiamat bagi yang membaca dan mengamalkannya.
“Barang siapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.”
(HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 15–20
Selanjutnya, Ustadz Helmi membimbing jamaah menelusuri makna dari ayat 15–20 Surat Al-Kahfi, yaitu kisah Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda beriman yang meninggalkan masyarakat musyrik demi mempertahankan tauhid mereka.
"Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu."
(QS. Al-Kahfi: 16)
Isi dan Pesan dari Ayat 15–20:
Ayat 15: Para pemuda itu menyatakan bahwa kaum mereka telah berbuat syirik, menyembah selain Allah tanpa dasar ilmu. Ini menggambarkan keberanian mereka dalam menegakkan tauhid di tengah mayoritas masyarakat yang sesat.
Ayat 16: Mereka memutuskan untuk hijrah dan berlindung di gua. Allah pun menjanjikan rahmat dan kemudahan atas keputusan iman mereka.
Ayat 17–18: Allah menjaga mereka dengan cara luar biasa — arah sinar matahari, suasana gua, dan tubuh mereka tetap utuh selama tertidur ratusan tahun.
Ayat 19: Setelah terbangun, mereka saling bertanya dan mengutus salah satu di antara mereka untuk membeli makanan secara sembunyi-sembunyi.
Ayat 20: Pemuda itu diperingatkan untuk berhati-hati, karena jika tertangkap, kaum musyrik itu akan menyiksa atau memaksa mereka kembali kepada kekafiran.
Relevansi untuk Umat Hari Ini
Ustadz Helmi menekankan bahwa kisah Ashabul Kahfi sangat relevan dalam kehidupan modern. Ketika umat Islam menghadapi arus kuat sekularisme, hedonisme, dan syirik gaya baru, maka kisah ini menjadi inspirasi keteguhan iman, terutama bagi generasi muda.
"Bertahan dalam iman di tengah masyarakat yang jauh dari Allah adalah ujian besar. Maka teladanilah Ashabul Kahfi: yakin, hijrah, dan tawakal." — Ust. Helmi Gunawan
Kajian ini menjadi pengingat bahwa iman harus diperjuangkan, dan bahwa membaca serta mengamalkan Al-Qur’an — termasuk Surat Al-Kahfi — bukan hanya menambah pahala, tetapi juga memperkuat jati diri Muslim di tengah ujian zaman.
Dengan antusiasme tinggi dari jamaah dan suasana kekeluargaan yang hangat, kajian ini menutup bulan Dzulhijjah dengan hikmah dan semangat menapaki tahun baru hijriyah dengan iman yang lebih kokoh dan amal shalih yang lebih istiqamah.
0Comments