Ngroto, Ahad 18 Mei 2025 – Ranting Muhammadiyah desa Ngroto, Ngelo, dan Karangboyo mengadakan Pengajian Rutin Bulanan Gabungan yang kali ini bertempat di Mushola Al Islah, Ranting Muhammadiyah Ngroto. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat ukhuwah antar warga persyarikatan sekaligus memperdalam nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Acara diisi oleh narasumber Drs. H. Mariya, M.Pd, seorang muballigh senior di lingkungan Muhammadiyah, yang pada kesempatan ini menyampaikan materi bertema “Akhlak terhadap Diri Sendiri”. Pentingnya Akhlak terhadap Diri Sendiri Dalam pemaparannya, Ustadz Mariya menyampaikan bahwa akhlak terhadap diri sendiri adalah fondasi utama sebelum seseorang mampu berakhlak baik kepada orang lain. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjaga akhlak, termasuk akhlak terhadap diri sendiri. Penjabaran Akhlak terhadap Diri Sendiri Beliau menjelaskan beberapa bentuk akhlak terhadap diri sendiri yang wajib ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari: 1. Me...
Maknai Syiar Islam Secara Benar, Kajian Ahad Pagi Bahas Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 189 di Masjid Al-Hikmah Cepu
Cepu, Ahad 18 Mei 2025 — Majelis Tabligh dan Pustaka Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu kembali menyelenggarakan Kajian Ahad Pagi bertempat di Masjid Al-Hikmah Cepu. Kegiatan yang rutin digelar ini kembali menjadi momen penting untuk menambah pemahaman umat terhadap Al-Qur’an, kali ini dengan materi tafsir Surah Al-Baqarah ayat 189 yang disampaikan oleh Ustadz Zaenal Arifin, S.Ag., MM.
Sebelum memasuki sesi inti kajian, acara diawali dengan tahsin Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh jamaah. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta mampu memperbaiki dan memperindah bacaan Al-Qur’annya, sebagai bentuk upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui bacaan yang benar dan tartil.
Materi Kajian: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 189
نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يَسْأَلُونَكَ عَنِ ٱلْأَهِلَّةِ قُلْ هِىَ مَوَٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَٱلْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ ٱلْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَٰبِهَا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Terjemah:
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya. Akan tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."
(QS. Al-Baqarah: 189)
Penjelasan dan Tafsir Ayat
Ustadz Zaenal Arifin menjelaskan bahwa ayat ini turun ketika sebagian sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang fungsi bulan sabit yang berubah-ubah bentuknya. Allah SWT menjawab bahwa perubahan bentuk bulan bukan tanpa maksud, melainkan sebagai tanda waktu bagi manusia, terutama untuk keperluan muamalah seperti penentuan waktu puasa, zakat, dan pelaksanaan ibadah haji.
Selanjutnya, ayat ini juga membantah praktik jahiliyah yang menganggap masuk rumah dari belakang sebagai tanda kesalehan dalam pelaksanaan ihram haji. Allah menegaskan bahwa hakikat kebajikan bukanlah dalam simbol atau tindakan lahiriah semata, melainkan pada sikap ketaqwaan kepada-Nya.
"Masuklah ke rumah melalui pintunya," adalah perintah yang mengandung makna literal sekaligus simbolik: segala sesuatu harus dilakukan dengan cara yang benar, sesuai tuntunan syariat. Ustadz Zaenal menekankan bahwa Islam adalah agama yang tidak mengajarkan ritualisme kosong, tetapi mengarahkan umat kepada esensi ketakwaan dan kebenaran dalam setiap aspek kehidupan.
Beliau juga mengajak para jamaah untuk tidak hanya memahami Al-Qur’an dari sisi bacaannya, tetapi juga mendalami maknanya agar menjadi petunjuk dalam kehidupan.
Dukungan dari LAZISMU Cabang Cepu
Kegiatan kajian ini mendapat dukungan penuh dari LAZISMU Cabang Cepu, yang senantiasa menjadi mitra strategis dalam menguatkan program-program keislaman, sosial, dan edukatif di tengah masyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar seluruh jamaah dapat mengamalkan isi kajian dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi pribadi yang semakin bertakwa kepada Allah SWT.
Comments
Post a Comment