Skip to main content

Menanamkan Akhlak Terhadap Diri Sendiri, Pengajian Rutin Gabungan Tiga Ranting Muhammadiyah Digelar di Mushola Al Islah Ngroto

Ngroto, Ahad 18 Mei 2025 – Ranting Muhammadiyah desa Ngroto, Ngelo, dan Karangboyo mengadakan Pengajian Rutin Bulanan Gabungan yang kali ini bertempat di Mushola Al Islah, Ranting Muhammadiyah Ngroto. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat ukhuwah antar warga persyarikatan sekaligus memperdalam nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Acara diisi oleh narasumber Drs. H. Mariya, M.Pd, seorang muballigh senior di lingkungan Muhammadiyah, yang pada kesempatan ini menyampaikan materi bertema “Akhlak terhadap Diri Sendiri”. Pentingnya Akhlak terhadap Diri Sendiri Dalam pemaparannya, Ustadz Mariya menyampaikan bahwa akhlak terhadap diri sendiri adalah fondasi utama sebelum seseorang mampu berakhlak baik kepada orang lain. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjaga akhlak, termasuk akhlak terhadap diri sendiri. Penjabaran Akhlak terhadap Diri Sendiri Beliau menjelaskan beberapa bentuk akhlak terhadap diri sendiri yang wajib ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari: 1. Me...

Makna Syukur dalam Amal: Kajian Rutin Ranting Muhammadiyah Megalrejo



Megalrejo, Kamis, 15 Mei 2025 — Ranting Muhammadiyah Megalrejo kembali menggelar kajian rutin bulanan yang berlangsung di Mushola Ranting Megalrejo. Kajian ini menghadirkan narasumber Ustadz Anas Aulia Irhami, S.Pd, yang membawakan materi bertema “Memaknai Syukur dengan Beramal”, berdasarkan tafsir klasik dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Islam.

Ustadz Anas mengangkat tafsir dari Imam Ibnu Mubarak yang menyatakan bahwa syukur sejati adalah dengan beramal dan menjalankan perintah Allah. Menurut beliau, syukur bukan sekadar ucapan, tetapi perwujudan konkret dalam bentuk ketaatan dan amal saleh.

Beliau menekankan beberapa poin penting dalam kajian tersebut:

1. Orang yang bersyukur akan mewarnai hidupnya dengan amal dan kesabaran.

2. Hakikat dunia adalah ujian, bukan tempat untuk bersenang-senang semata.

3. Kautsar dalam Al-Qur’an adalah sungai di surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman.

4. Kautsar juga dimaknai sebagai telaga Rasulullah yang akan menjadi tempat bertemu umatnya kelak.

5. Berkurban adalah bentuk syukur, meskipun hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Dalil Al-Qur’an:

 إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ۝ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ۝ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (al-Kautsar). Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
(QS. Al-Kautsar: 1–3)

Ditekankan pula bahwa syukur yang benar adalah menyadari bahwa segala bentuk keadaan — baik kaya maupun miskin — adalah ujian dari Allah. Maka, sikap yang harus dimiliki seorang mukmin adalah menerima dengan ridha, beramal, dan bersabar.

“Kaya adalah ujian. Miskin juga ujian. Dan syukur adalah kunci melewati semua ujian.” — Ustadz Anas Aulia Irhami

Acara ini diikuti dengan antusias oleh warga dan jamaah ranting Megalrejo yang memenuhi mushola. Para peserta merasa termotivasi untuk menumbuhkan rasa syukur yang lebih mendalam dan menjadikannya sebagai semangat untuk terus berbuat amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan semangat kajian seperti ini, diharapkan nilai-nilai keislaman yang murni dapat terus tumbuh di tengah masyarakat dan menguatkan peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang membumikan nilai Al-Qur’an dan Sunnah.

Comments