Skip to main content

Pelantikan Pejabat Struktural Baru RS PKU Muhammadiyah Cepu Periode 2025-2027 Berlangsung Khidmat

Cepu — Pada hari Selasa, 6 Mei 2025, RS PKU Muhammadiyah Cepu menggelar acara pelantikan pejabat struktural baru untuk periode 2025-2027. Acara yang berlangsung di aula RS PKU Muhammadiyah Cepu ini berjalan dengan khidmat dan lancar, dihadiri oleh jajaran pimpinan rumah sakit, BPH, kepala ruang, serta tamu undangan lainnya. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan oleh Drs. H. M. Jamaludin Ahmad, S.Psi. Prosesi pelantikan kemudian dipimpin langsung oleh Direktur RS PKU Muhammadiyah Cepu, dr. Ahmad Budi Karyono, M.MKes. Dalam arahannya, dr. Ahmad Budi Karyono menyampaikan harapan besar kepada para pejabat struktural yang baru dilantik. “Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Mari bersama-sama kita majukan RS PKU Muhammadiyah Cepu agar lebih baik dan semakin bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya. Acara pelantikan ini juga diisi dengan doa yang dipimpin oleh Abdullah Wahab, S.Pd, sebagai bentuk harapan a...

Materi Kultum ke 25 : Ramadhan – Momen Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

 


Kultum: Ramadhan – Momen Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

مُقَدِّمَةٌ (Mukadimah)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi dan hawa nafsu.

Puasa sebagai Latihan Menahan Emosi dan Nafsu

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari ayat ini, kita memahami bahwa tujuan utama puasa adalah membentuk ketakwaan, termasuk dalam hal mengendalikan emosi dan hawa nafsu.

Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ

"Puasa adalah perisai. Maka, apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia berkata: 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'." (HR. Bukhari & Muslim)

Hadits ini mengajarkan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari amarah dan perkataan buruk.

Cara Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

Agar puasa kita tidak sia-sia dan benar-benar menjadi sarana pengendalian diri, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

1. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan keji, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Hadits ini menegaskan bahwa puasa harus disertai dengan pengendalian lisan dari perkataan yang buruk, seperti berbohong, bergunjing, atau mencaci maki.

2. Bersabar dalam Menghadapi Ujian dan Gangguan

Di bulan Ramadhan, sering kali kita diuji dengan hal-hal yang memancing emosi, seperti kemacetan saat pulang kerja menjelang berbuka, rasa lelah, atau perkataan orang lain yang menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini, kita dianjurkan untuk bersabar dan menahan amarah.

Allah ﷻ berfirman:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali 'Imran: 134)

Maka, ketika ada yang memancing emosi kita, ingatlah bahwa menahan marah adalah salah satu bentuk ibadah yang dicintai Allah.

3. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Dzikir dan doa adalah cara terbaik untuk menenangkan hati dan mengendalikan emosi. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra’d: 28)

Oleh karena itu, mari kita isi waktu Ramadhan dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an agar hati kita selalu tenang dan jauh dari amarah.

4. Meningkatkan Kesabaran dan Keikhlasan

Sabar adalah kunci dalam mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

"Barang siapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya sabar. Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Bukhari & Muslim)

Dengan kesabaran, kita bisa menghadapi segala ujian di bulan Ramadhan dengan hati yang lapang dan penuh keikhlasan.

Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Dengan menjaga lisan, bersabar dalam menghadapi ujian, memperbanyak dzikir, serta meningkatkan keikhlasan, insyaAllah kita akan mendapatkan puasa yang berkualitas dan mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita semua hamba-hamba yang mampu mengendalikan diri dan mendapatkan keberkahan di bulan suci ini. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin.

وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ


Comments

Popular posts from this blog

PENGUKUHAN PCM DAN PCA CEPU BESERTA ANGGOTA PLENO LAINNYA (PERIODE MUKTAMAR KE 48)

  Cepu, 11 Agustus 2024—Bapak Drs. Mokh. Fathoni, M.M. telah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Cepu dan Ibu Hj. Sri Wahyuningsih, S.Pd Juga  telah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Cepu.  dalam sebuah acara pengukuhan yang digelar di Aula PKU Cepu pada Ahad, 11 Agustus 2024, yang bertepatan dengan 8 Safar 1446 H. Bapak Fathoni dan  Ibu Hj. Sri Wahyuningsih  dikukuhkan bersama dengan anggota Pleno PCM dan PCA Kecamatan Cepu lainnya, yang telah terpilih untuk masa bakti ke depan. Acara pengukuhan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blora Bapak. M. Syaifuddin, M. Pd. dan Bapak. Budi Sudiarso, M. Pd. serta tamu kehormatan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bapak Marpuji Ali dan Ketua LPCR PP H.M Jamaludin Ahmad, S. Psi. Dalam sambutannya, Bapak Fathoni mengungkapkan rasa syukur dan tekadnya untuk memimpin PCM Keca...

Struktur Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu Periode 2022 - 2027

Pengajian dan Buka Puasa Bersama di Masjid TK ABA 1 Balun Srikaton. Menyemai Spirit Ramadhan

Balun Srikaton, 10 Maret 2025 – Suasana penuh keberkahan terasa di Masjid TK ABA 1 Balun Srikaton pada Senin, 10 Maret 2025. Pengajian dan buka puasa bersama yang diadakan di masjid ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme. Acara ini menghadirkan Ustadz Zaenal Arifin, S.Ag, MM sebagai pemateri, yang menyampaikan tausiyah seputar keutamaan bulan Ramadhan. Dalam ceramahnya, Ustadz Zaenal Arifin menekankan lima poin penting dalam menjalani bulan suci Ramadhan: 1. Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan Ustadz Zaenal menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan berharap ridha Allah akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. 2. Menyempatkan Tadarus Al-Qur’an Beliau mengingatkan pentingnya memperbanyak membaca dan memahami Al-Qur’an selama Ramadhan, karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang diturunkan di bulan suci ini. 3. Memaksimalkan Ibadah Ustadz Zaenal juga mengajak jamaah unt...