Friday, April 21, 2023

PELAKSANAAN SHOLAT IDUL FITRI 1444 H - PCM CEPU


Pelaksanaan sholat idul fitri 1444H. di Lapangan Ronggolawe Cepu.
Sholat Id di laksanakan pada Hari Jum'at 21 April 2023 dengan Imam Ustadz. Zaenal Arifin, S.Ag, MM dan Khotib Ustadz. Bambang Supriyono, S.Ag, S.Pd
Alhamdulillah sholat Id yang di selenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu berjalan dengan baik dan lancar, Jamaah yang hadir dan ikut melaksanakan sholat id juga luar biasa banyaknya. 
Pelaksanaan sholat id ini bisa terlaksana dengan sukses atas dukungan dan kerjasama yang luar biasa khususnya dari panitia, LazisMu Cabang cepu, Ibu ibu aisyiyah, LazisMu PKU Cepu, IPM, HW, dan semua Ortom yg ikut terlibat dalam kegiatan pelaksanaan sholat idul fitri ini.

MP3 Khutbah Idul Fitri 1444 H - Ust. Bambang Supriyono, S.Ag, S,Pd  

Dokumentasi Video


Dokumentasi Gambar 




Wednesday, April 19, 2023

Khutbah Gerhana - Pelajaran Ibadah dan Akidah dari Gerhana Matahari

 


Oleh: M. Rofiq Muzakkir


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

الصَّلَاةُ و السَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

أما بعد:


Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan

Peristiwa gerhana adalah sunnatullah, fenomena alam, yang terjadi sesuai dengan ketentuan Allah azza wa jalla. Allah mengatur pergerakan alam semesta secara detail dan rapi. Allah berfirman:


وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ


dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. (Yasin 38)

Gerhana matahari (dalam Bahasa Arab disebut dengan khusūf) terjadi ketika bulan mengakhiri satu putaran rutin nya mengelilingi bumi. Ketika gerhana terjadi, posisi bulan berada di tengah-tengah antara matahari dan bumi dalam satu garis lurus. Posisi tengahan bulan ini menutupi seluruh atau sebagian cahaya matahari ke bumi.

Rasulullah Saw mewasiatkan kepada kita pada saat gerhana terjadi untuk memperbanyak zikir, doa, dan istighfar.


إنَّ الشَّمْسَ والقَمَرَ آيَتانِ مِن آياتِ اللَّهِ، لا يَخْسِفانِ لِمَوْتِ أحَدٍ ولا لِحَياتِهِ، فإذا رَأَيْتُمْ ذلكَ، فادْعُوا اللَّهَ، وكَبِّرُوا وصَلُّوا وتَصَدَّقُوا


Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari banyak tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena wafatnya atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, perbanyak takbir, lakukan shalat, dan bersedekahlah. [HR Bukhari no 1044 dan no Muslim 901]

Dalam hadis lain beliau bersabda,


فَافْزَعُوْا إِلَى ذِكْرِ اللهِ تعالى، ودُعَائِهِ، وَاسْتِغْفَارِهِ


Bersegeralah untuk berzikir kepada Allah, berdoa kepada-Na, dan beristifghar [HR Bukhari no 1059 dan Muslim no 912].

Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan

Perintah khusus untuk melaksanakan zikir, doa, dan istighfar di waktu gerhana (momen khusus yang jarang terjadi) mengindikasikan setidaknya dua hal.

Pertama, peristiwa gerhana adalah salah satu momen yang mustajab (doa kita akan dikabulkan oleh Allah Swt). Untuk itu, selaku khatib, saya mengajak kepada kita semua pada hari ini untuk melangitkan kalimat-kalimat indah dan memunajatkan keinginan kita kepada Allah Swt. Mintalah apapun kepada Allah disertai keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan nya (udʿullāh wa antum muqinūna bil ijābah).

Kedua, Rasulullah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus menghubungkan semua hal di alam semesta yang kita lihat kepada kebesaran Allah Swt. Gerhana adalah kesempatan bagi kita untuk mengekspresikan kesadaran bahwa Allah lah yang berkuasa dan mengatur alam semesta. Semuanya tunduk akan kehendak Allah. Matahari tunduk, bulan tunduk, maka kita pun semestinya tunduk kepada-Nya.

Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan

Peristiwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah satu kali. Peristiwa ini terjadi di akhir hayat beliau, yaitu tepatnya tanggal 29 Syawwal tahun 10 hijriyah, atau lima bulan sebelum beliau wafat. Sebagaimana kita ketahui, Nabi kita tercinta wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H.

Peristiwa gerhana di zaman Rasulullah terjadi berbarengan dengan wafatnya putra terakhir beliau yang bernama Ibrahim. Ia adalah satu-satunya anak nabi yang lahir dari selain ummul mukminin Khadijah Ra. Ibrahim lahir dari pasangan Nabi yang bernama Maria Qibtiyyah yang berasal dari Mesir.

Nabi sendiri dalam hidupnya memiliki tujuh orang anak, yaitu Qasim, Abdullah (yang wafatnya menjadi sebab turunnya surat al-Kautsar), Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Ibrahim sendiri. Qadarallah, semua anak-anak Nabi dipanggil oleh Allah mendahului beliau, kecuali Sayyidah Fatimah az-Zahra, yang wafat enam bulan setelah nabi wafat.

Pada saat gerhana terjadi, muncul desas-desus di kalangan sahabat Nabi bahwa fenomena ini terjadi karena wafatnya Ibrahim. Nabi mengetahui beredarnya spekulasi ini di kalangan sahabatnya di Madinah. Maka dalam khutbah nya Nabi tegaskan:


إنَّ الشَّمْسَ والقَمَرَ لا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أحَدٍ ولَا لِحَيَاتِهِ


Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena wafatnya atau hidupnya seseorang. [HR Bukhari no. 1059]

Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan

Pernyataan Nabi dalam hadis ini sesungguhnya penting untuk kita renungkan sejenak karena ada pelajaran akidah penting di dalamnya. Kita seringkali secara keliru menisbahkan peristiwa di dunia karena perbuatan manusia. Khusus terkait dengan gerhana, bahkan ada satu keyakinan mistik pada tingkat global yang terdapat dalam banyak peradaban manusia bahwa peristiwa ini adalah akibat dari seorang raksasa memakan matahari.[1] Tentu saja ini suatu kekeliruan: selain bertentangan dengan akidah Islam, ia juga bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

Di samping pandangan mistik, di sisi lain, kita juga menjumpai pandangan sekuler terkait gerhana. Kelompok ateis atau agnotik meletakkan fenomena gerhana matahari murni sebagai gejala alam, tidak ada hubungan nya dengan Tuhan dan keimanan. Pandangan ini tidak kalah menyesatkan nya. Alam semesta dikosongkan dari campur tangan Tuhan. Naʿūdzubillāh, betapa arogannya pandangan ini.

Di sinilah kita bisa memahami letak posisi tengahan (wasatiyyah) Islam. Ajaran agama ini berada di antara kelompok yang kurang dan lebih (bayna al-ifrāṭ wa al-tafriṭ). Islam tidak mistis, tetapi juga tidak sekuler. Ajaran tengahan ini perlu kita dakwahkan kepada dunia global. Allah berfirman:


وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا


Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. [QS al-Baqarah 143]

Apa yang terjadi pada Nabi Muhammad setelah wafatnya putra beliau?

Kembali kepada Ibrahim. Ia wafat dalam usia belum genap dua tahun. Ada riwayat yang menyebutnya bahwa ia wafat pada usia 1 tahun 4 bulan, ada yang menyebutnya 1 tahun 6 bulan. Pada usia ini, anak-anak sedang dalam usia menggemaskan. Anak kecil mulai mengenal orang tuanya, mulai berjalan, dan lari-lari kecil. Anak pada usia ini membawa kesenangan kepada orang tuanya. Kehilangan anak pada usia ini tentu akan sangat menyakitkan bagi orang tua. Begitu pula dengan Nabi Muhammad Saw.

Wafatnya Ibrahim meninggalkan kesedihan yang mendalam pada diri beliau. Air mata deras mengalir di pipi beliau. Seorang sahabat, Abdurrahman ibn Auf, yang menyaksikan ini sampai terheran dan bertanya:

“Wa anta yā rasūlallāh (Engkau juga bisa menangis, ya Rasulullah)?

Jawaban Rasulullah adalah sebagai berikut:


إنَّهَا رَحْمَةٌ


Ini adalah tangisan kasih sayang


إنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ، والقَلْبَ يَحْزَنُ، ولَا نَقُولُ إلَّا ما يَرْضَى رَبُّنَا، وإنَّا بفِرَاقِكَ يا إبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ


Sesungguhnya mata ini bisa menitikkan air mata dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Rabb kami. Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim. [HR Bukhari no 1303 dan Muslim no 2315]

Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan.

Ada pelajaran penting yang dapat kita ambil dari jawaban Rasulullah ini.

Pertama, kesedihan saat musibah terjadi adalah sesuatu yang manusiawi. Kesedihan justru menunjukkan ada kasih sayang dalam diri kita. Sedih juga tidak bertentangan dengan sabar. Orang yang bersedih dan menangis, bukan berarti ia tidak sabar. Sabar artinya adalah mengontrol ucapan dan lisan kita, supaya tidak mengucapkan kalimat buruk dan berbuat buruk. Kita tidak merusak diri dan orang lain dan juga tidak frustasi.

Kedua, hadis ini menunjukkan tingkat keteguhan hati dan kesabaran Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah makhluk Allah yang paling banyak diuji Allah. Beliau kehilangan ayah-ibu saat kecil, kehilangan istri dan paman di puncak rintangan dakwah, akhirnya juga harus kehilangan anak di usia tua. Sebelum lahir, sejak kecil, sampai jelang wafat hidup Nabi tidak berhenti diuji Allah.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari teladan Nabi Muhammad adalah pentingnya sabar dalam menghadapi ujian. Ujian adalah mekanisme yang Allah pilih untuk meningkatkan derajat kita di hadapan-Nya. Ujian jangan sampai membuat kita menjauh dari Allah dan menjadi kufur terhadap-Nya. Rasulullah bersabda:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ)


Diriwayatkan dari Anas ibn Malik Ra dari Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai sebuah kaum niscaya Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (dengan ketetapan Allah –pent), maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak ridha, maka Allahpun tidak akan ridha kepadanya.” [HR. Tirmidzi, no 2320 dan Ibnu Majah no 4021]

Jamaah hadirin dan hadirat yang Allah muliakan.

Sebelum mengakhiri ibadah shalat gerhana hari ini dengan berdoa, izinkan khatib merangkum pelajaran penting yang perlu kita catat.

1 Gerhana mendorong kita memperbanyak ibadah kepada Allah dengan berzikir, beristighfar, berdoa, dan bersadaqah. Di akhir bulan Ramadhan tentu saja, amalan ini bermakna khusus bagi kita semua. Insya Allah pahalanya Allah lipat gandakan.

2 Gerhana menguatkan iman kita karena peristiwa ini mengingatkan kita bahwa Allah mengatur alam semesta dengan kerapian dan keindahan.

Marilah kita berdoa kepada Allah azza wajalla.

Doa


اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُنْيَا وَ الدِيْنِ

وَ الصَّلَاةُ و السَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَة ًفِى الدِّيْنِ وَعَافِيَة ًفِى اْلجَسَدِ وَ زِيَادَةً فِى اْلعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الِّرزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ اْلمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيم

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Rofiq Muzakkir, Warga Muhammadiyah Ranting Jongke Tengah, Sleman

Sumber Media: Suara muhammadiya

Sunday, April 16, 2023

UPDATE PENGHIMPUNAN RAMADHAN 1444 H LAZISMU CABANG CEPU

 


Update penghimpunan Ramadhan  Lazismu KL Cepu tanggal 26 Ramadhan 1444 H sebesar :  Rp. 253.044.400

Terimakasih sudah menjadi bagian dari Lazismu Cabang Cepu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 semoga donatur dan muzaki selalu diberikan kemudahan, Rizki yang halal dan barokah, kesehatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Alhamdulillaaah.... 

Monggo yg mau melaksanakan zakat fitrah, bs langsung merapat ke kantor PCM

Saturday, April 15, 2023

KEGIATAN PASAR MURAH DAN PENGOBATAN GRATIS PCA CEPU


Pimpinan Cabang Aisyiyah Cepu menggelar kegiatan Pasar Murah dan Pengobatan Gratis pada hari Ahad, 16 April 2023 di desa Menggung Karangboyo kec. Cepu.
Kegiatan ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sangat antusias.
Pelaksanaan acara dari kegiatan ini di mulai dari:
1. Pembukaan
2. Sambutan Pimpinan Cabang Aisyiyah Cepu
3. Sambutan RW desa Menggung Karangboyo
4. Sambutan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu Ust. Bambang Supriyono, S.Ag., S.Pd

Setelah sambutan sambutan selesai dilanjutkan dengan kegiatan Pasar Murah, Bakti Sosial, dan Pengobatan Gratis yang langsung di Support langsung dari:
1. RS PKU Muhammadiyah Cepu
2. LazisMu PKU Muhammadiyab Cepu
3. LazisMu Cabang Cepu
4. Dan Para Dermawan lainnya.

Dokumentasi Kegiatan Pasar Murah dan Pengobatan Gratis






Team Medis RS PKU Cepu


Dokumentasi Video



KAJIAN AHAD PAGI MASJID AL-HIKMAH CEPU - Ust. Hartono, Ai

Kegiatan Kajian Ahad Pagi Masjid Al-Hikmah Cepu pada Hari Ahad, 16 April 2023 pukul 06.00 - 07.15 berjalan dengan lancar dan jamaah juga sangat antusias Menghadiri kajian ini.

Kajian Ahad Pagi ini merupakn  pekan terakhir di bulan ramadhan 1444 H dan semoga di luar bulan Ramadhan kegiatan kajian ahad pagi bisa di lanjutkan kembali dan harapannya jamaah juga semakin semangat dan antusias dalam mengikuti kajian.

Dokumentasi Live Streaming


Dokumentasi Foto Kegiatan Kajian.


KAJIAN DAN BUKA PUASA BERSAMA DI MASJID TAQWA CEPU - KAJIAN RANTING CEPU

 


Kegiatan kajian dan buka puasa bersama di Masjid Taqwa gg 1 cepu dengan pemateri Ustadz. Zaenal Arifin, S.Ag., MM. 

Kajian di laksanakan pada hari Sabtu, 15 April 2023 dan di mulai pukul 16.30 sampai buka puasa.

ini kegiatan kajian pekan terakhir di bulan ramadhan 1444 H di masjid TAQWA Cepu. dan semoga dengan adanya kegiatan kajian ini bisa menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi para jamaah khususnya. dan juga mohon doa nya masjid TAQWA Cepu ini akan segera di bangun setelah lebaran, semoga diberika kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunannya dan semoga menjadi masjid yang makmur.

MP3 Materi Kajian Ustadz. Zaenal Arifin, S.Ag., MM


Dokumentasi Kegiatan Kajian dan Buka Bersama di Masjid Taqwa Cepu






KEGIATAN BAKTI SOSIAL DAN PENGOBATAN GRATIS DESA NGROTO

Kegiatan Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis di Halaman Mushola Al-Islah Ngroto pada hari Sabtu, 15 April 2023 pukul 15.30 sampai dengan selesai.

Penyelenggara kegiatan ini dari Panitia Safari Dakwah Ramadhan 1444 H. Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu bekerja sama langsung dengan RS PKU Muhammadiyah Cepu, LazisMu PKU Muhammadiyah Cepu, dan LazisMu Cabang Cepu.

Roundown Dari Kegian Bhakti Sosial Meliputi,


Alhamdulillah Acara dari kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan antusias dari warga juga luar biasa. Harapan kedepannya agar kegiatan baksos seperti ini di laksanakan sesering mungkin guna untuk membantu semua warga yang membutuhkan.

DOKUMENTASI KEGIATAN BAKTI SOSIAL DAN PENGOBATAN GRATIS









Tuesday, April 11, 2023

KHUTBAH JUMAT - Tiga Jebakan Dunia

 


Khutbah Jum’at Tiga ‘Jebakan’ Dunia


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ مَا اسْتَطَعْتَ، وَاذْكُرِ اللهَ عِنْدَ كُلِّ حَجَرٍ وَشَجَرٍ، وَمَا عَمِلْتَ مِنْ سُوْءٍ فَأَحْدِثْ لَهُ تَوْبَةً، اَلسِّرُّ بِالسِّرِّ وَالْعَلَانِيَةُ بِالْعَلَانِيَةِ

أَمَّا بَعْدُ


Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Hanya semata karena nikmat dan rahmat dari Allah SwT, kita hari ini dapat berjumpa kembali dengan hari yang teramat mulia pada setiap pekan, yakni hari raya Jum’at. Semoga salam serta shalawat tercurahkan kepada junjungan besar kita Rasulullah Muhammad saw, juga kepada keluarga, serta sahabat dan begitu pula bagi orang-orang yang senantiasa istiqamah meniti jalan beliau hingga hari akhir nanti.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Hidupnya manusia di hamparan bumi ini tentu tidak dapat lepas dari berbagai macam cobaan dan ujian. Allah SwT melalui cobaan yang diberikan tersebut, bermaksud untuk menyaring golongan hamba-hamba-Nya, mana di antara mereka yang termasuk hamba yang bertakwa dan mana di antara mereka yang tergolong hamba yang ingkar. Allah SwT berfirman,

وَقَطَّعْنَٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أُمَمًا ۖ مِّنْهُمُ ٱلصَّٰلِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَٰهُم بِٱلْحَسَنَٰتِ وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raf: 168)

Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Di antara ujian yang diberikan oleh Allah SwT untuk umat manusia yaitu adanya bermacam-macam fitnah, yang paling sering membuat anak manusia tergelincir di antaranya ada tiga, yaitu: harta, tahta dan wanita. Jamak kita temui insan yang awalnya shalih, pada akhirnya berbalik dari keimanannya karena terlena dengan fitnah tersebut.

Pertama, Fitnah Harta. Harta merupakan salah satu ujian yang terdahsyat bagi manusia. Bahkan ada muslim yang awalnya taat pun terpaksa harus lepas dari keimannya karena menjadi tawanan harta. Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya setiap umat itu mendapat ujian, dan ujian pada umatku adalah harta.” (HR. At-Tirmizi, Sahih menurut al-Albani)

Sebagai muslim kita harus merenungkan kembali wasiat Rasulullah saw yang dahulu beliau nasihatkan kepada para sahabat saat Abu Ubaidah bin Jarrah datang dari Bahrain dengan membawa upeti, “Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Menjadi muslim yang kaya itu penting. Sebab dengan harta dan kekayaan banyak ibadah dan amal saleh yang bisa kita lakukan. Seperti bersedekah, berinfaq, berhaji. Bukan sebaliknya, kita menjadi budak harta sehingga berlomba-lomba mengumpulkannya, cenderung menghalalkan segala cara, dan dengan harta justru membuat kita menjadi orang yang bakhil, pelit.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Kedua, Fitnah Tahta. Ujian yang kedua ini tidak kalah berbahayanya dari yang pertama. Hendaknya kita berhati-hati dari fitnah tahta, jabatan atau kedudukan. Rasulullah saw bersabda,

‌إِنَّكُمْ ‌سَتَحْرِصُونَ ‌عَلَى ‌الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan, padahal kekuasaan itu akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari)

Dari Ka’ab bin Malik RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

 مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ

“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban, Shahih)

Nabi Muhammad saw menggambarkan rusaknya agama seseorang karena rakusnya seseorang kepada harta dan kedudukan, lebih parah dari rusaknya tubuh kambing yang dicabik-cabik oleh dua serigala lapar yang rakus. Padahal dua serigala yang kelaparan pasti akan menjadi teramat buas saat melihat seekor kambing. Keduanya akan saling berebut kambing tersebut untuk segera dimakan. Kerakusan dan kebuasan dua serigala tersebut pasti akan segera mencabik-cabik tubuh kambing yang awalnya utuh, sehingga berakhir dalam keadaan rusak tercabik-cabik.

Kekuasaan bisa menjadi ladang amal kebaikan manakala dijalankan dengan amanah. Sederhananya amanah adalah tanggung jawab, profesional, dan dimaknai sebagai jalan pengabdian. Bukan malah merasa aji mumpung. Seenaknya berkuasa dan semena-mena. Kekuasaan hanya dijadikan alat untuk mencapai kepentinganya sendiri, memperkaya diri.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Ketiga, Fitnah Wanita. Di setiap zaman akan kita jumpai bukti nyata bahwa salah satu ujian terberat bagi manusia adalah ujian dari lawan jenis. Ahli ibadah pun juga ada yang terpeleset karena godaan lawan jenis. Perdamaian dan peperangan juga bisa timbul karena dipicu oleh lawan jenis. Rasulullah saw bersabda,


مَا تَرَكْتُ بَعْدِي ‌فِتْنَةً ‌أَضَرَّ ‌عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ


“Aku tidak meninggalkan ujian sesudahku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki selain dari wanita.” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah saw bersabda dalam hadits lain,

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

“Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim)

Bukan bermaksud merendahkan harkat dan martabat wanita, karena sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang salehah. Hanya saja, ketika dalam keadaan kaya dan berpamgkat, seseorang terkadang lupa dan sulit menahan diri dari nafsu sahwat terhadap lawan jenis. Cerita tergelincirnya seseorang ke dalam jurang kehancuran karena wanita sudah sering kita dengar.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Tidak dapat disangkal bahwa fitnah harta, tahta, dan wanita adalah ujian yang teramat berat. Maka jangan pernah sedikitpun kita menyepelekan tiga fitnah tersebut. Kita tidak tahu, ada di antara fitnah harta, tahta, dan wanita tersebut, mana yang akan Allah SwT timpakan kepada kita. Bahkan bukan mustahil dalam satu waktu sekaligus Allah SwT menimpakan kita dengan tiga fitnah tersebut. Hal yang harus kita lakukan yaitu selalu membentengi diri dengan iman yang kokoh agar kita tidak gampang terombang ambing saat Allah SwT menguji kita dengan badai fitnah dari harta, tahta dan wanita tersebut.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KEDUA

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ


Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Menggapai surga memang tidak mudah. Rasulullah saw bersabda,

‌حُفَّتِ ‌الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ، وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi dengan hal-hal yang dibenci oleh jiwa, dan Neraka itu diliputi dengan hal-hal yang sesuai dengan keinginan syahwat.” (HR. Muslim)

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SwT meneguhkan iman kita dan menyelamatkan kita dari berbagai macam fitnah dan ujian. Aamiin…

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَاۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Sumber : Suara muhammadiah

Saturday, April 8, 2023

KAJIAN DAN BUKA BERSAMA MASJID TAQWA RANTING CEPU - Ust. M. Jamaluddin Ahmad, Psi

 


Sabtu, 08 April 2023

Temapat : Masjid Taqwa Cepu

Waktu : 16.30 Wib

Kegiatan Kajian dan Buka Bersama di Laksanakan rutin setiap hari sabtu di bulan ramadhan 1444 H dan ini sudah pekan ke 3 dengan pemateri Ustadz. M. Jamaluddin Ahmad, Psi

Alhamdulillah kegiatan kajian dan buka bersama yang di laksanakan di masjid Taqwa ini sangat antusias, jamaah juga bannyak yang hadir dalam kajian ini.

Kajian di mulai dengan Pembukaan, di lanjut dengan sambutan dari PCM Cepu Drs. H. Mariya, M.pd yang menyampaikan bannyak hal salah satunnya sangat mendukung dengan adanya kegiatan kajian dan pembangunan masjid Taqwa yang insya Allah akan di bangun setelah lebaran.

ISI KAJIAN MP3 Ust. M. Jamaluddi Ahmad, Psi

    

Dokumentasi Kajian dan Buka Bersama di Masjid Taqwa Ranting Cepu






Wednesday, April 5, 2023

KHUTBAH JUM'AT - MENYAMBUT NUZULUL QUR'AN

 


إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتًّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah


Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, Allah Yang Maha Rahman, Maha Rahim, mencurahkan nikmat-Nya kepada manusia dengan kasih dan sayang-Nya. Hari ini sudah separuh bulan kita menikmati Ramadhan. Kita telah dipilih Allah menikmati indahnya Ramadhan di antara jutaan orang yang menginginkannya.


Maka, mari kita maksimalkan ibadah kita, kita pelihara dan tingkatkan iman dan taqwa kita, sehingga kita datang menghadap Allah dalam keadaan ibadah, berdzikir dan berserah diri kepada-Nya.


Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam, keluarganya yang mulia, para sahabatnya yang agung, dan para pengikutnya yang istiqamah di dalam sunnah-sunnahnya, semoga kita menjadi bagian dari golongan itu, Amiin Ya Rabbal alamin.


Ma’asyiral Muslimin, Mukminin Rahimakumullah


Dalam beberapa hari ke depan, umat Islam akan memeringati peristiwa bersejarah yakni Nuzulul Quran atau turunnya Al Quran yang terjadi di Bulan Ramadhan. Pada bulan suci ini, 14 abad lalu telah terjadi peristiwa agung di belahan bumi yang kering nan tandus, yakni tercurahnya rahmat Allah yang melimpah, menyiram kegersangan kehidupan manusia dan alam semesta. AI Qur’an sebagai kalam Allah Ta’ala diturunkan ke dunia melalui Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasalam, Rasulullah pembawa amanat yang jujur, lagi terpercaya.


AI Quran berisikan petunjuk, pembeda antara kebenaran dan kebatilan, pembawa kabar gembira dan peringatan, jalan yang lurus bagi umat manusia dalam mengatur dan mengarahkan kehidupannya. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat AI Baqarah, ayat 185.


   شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ.


“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”


Cahaya AI-Quran menyinari seluruh pelosok dunia, sinarnya menyeruak menerangi alam semesta, menghilangkan gelap gulita, menembus relung-relung kesuraman, melenyapkan sekat-sekat kebodohan. Al-Quran bukan saja sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi pribadi dan individu yang menghendaki ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan, tetapi juga memberikan petunjuk dan pedoman bagaimana membina berkeluarga, mengatur kehidupan bermasyarakat, dan membangun peradaban dunia yang berkemajuan dan berkeadilan.


Bahkan diriwayatkan bahwa Ramadhan menjadi bulan turunnya seluruh kitab-kitab para nabi. Dalam Musnad Imam Ahmad dan Al-Mu’jam Al-Kabir oleh Imam Thabrani dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan setelah 6 hari bulan Ramadhan. Injil diturunkan setelah 13 hari bulan Ramadhan. Zabur diturunkan setelah 18 hari bulan Ramadhan. Dan Al-Quran diturunkan setelah 14 hari bulan Ramadhan.”


Diturunkannya Al-Quran memberikan berjuta hikmah dari kandungan masing-masing ayatnya. Hikmah itu secara special diberikan kepada siapa saja yang mampu menggapainya, kepada siapa saja yang berusaha merengkuhnya dan kepada siapa saja yang memang pantas mendapatkannya.


Hikmah dari diturunkannya Al-Quran di bulan Ramadhan adalah sebagai bentuk pengagungan terhadap Al-Quran itu sendiri, pengagungan terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dan risalahnya, pengagungan terhadap bulan Ramadhan, dan pengagungan terhadap malam Al-Quran diturunkan, yakni malam Lailatul Qadr.


Maka, Perhatikanlah keutamaan bulan ini betapa besar karunia Allah di dalamnya. Karena itu hendaknya para hamba Allah mengagungkannya dan menjadikannya sebagai musim untuk beribadah, beramal shaleh, sebagai bekal bagi diri masing-masing untuk hari kembali ke hadirat Rabbul Izzati suatu hari nanti.


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam sendiri setiap bulan Ramadhan, beliau tadarus Al-Quran langsung disimak oleh Malaikat Jibril. Walaupun beliau sendiri adalah orang yang diberi wahyu Al-Quran, namun di bulan Ramadhan ini, beliau tetap senyetorkan bacaannya kepada Malaikat Jibril. Bukan karena tidak hafal, atau hal-hal lainnya, tetapi karena keagungan Ramadhan dan Al-Quran itulah yang mendasari beliau tetap mentadarus Al-Quran.


Para salafush shalih rahimahumullah membaca Al-Quran di bulan Ramadhan di dalam shalat dan di luar shalat. Mereka menambah perhatian mereka terhadap Al-Quran yang mulia. Al-Aswad misalnya, beliau mengkhatamkan Al-Quran setiap dua hari. An-Nakha-I mengkhatamkannya setiap tiga hari, namun di sepuluh hari terakhir beliau tambah giat lagi. Qatadah mengkhatamkan Al-Quran di setiap tujuh hari dan di sepuluh hari terakhir beliau menyelesaikannya dalam tiga hari. Apabila bulan Ramadhan tiba, Az-Zuhri mengatakan, “Bulan ini adalah bulan membaca Al-Quran dan memberi makan”. Imam Malik apabila masuk bulan Ramadhan beliau berdiskusi bersama penuntut ilmu lainnya, memfokuskan diri untuk membaca Al-Quran dari mushafnya. Sufyan ats-Tauri apabila datang bulan Ramadhan beliau menyibukkan diri dengan membaca Al-Quran. Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat tentang perhatian para salaafush shalih terhadap Al-Quran di bulan Ramadhan.


Ma’asyiral Muslimin, Mukminin Rahimakumullah


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam dalam sebuah hadisnya mengatakan bahwa manusia yang berpegang kepada Al Qur’an dan Sunahnya, maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.


 تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ


“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya,” (H.R. Malik, Hakim, & Baihaqi).


Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang Muslim untuk memaknai malam Nuzulul Qur’an adalah dengan mentadarus Al-Quran, mengkaji, memahami dan menempatkan Al Qur’an dalam setiap sendi-sendi dalam kehidupan. Maka dengan itu, Allah dan Rasulnya menjanjikan, bahwa mereka tidak akan tersesat di dunia dan akan selamat di akhirat kelak.


Demikianlah khobah Jumat ini. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang selalu dapat mengamalkan Al Qur’an dalam bentuk ibadah maupun perilaku, sehingga memperoleh berkah serta rida dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin Allahumma aamiin.


بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، 


Khutbah II


 

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ


Jamaah Jum’ah yang di rahmati Allah


Apapun keadaan kita, siap atau tidak, maka bulan Ramadhan akan tetap datang menghampiri. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang rugi karena tidak memanfaatkan Bulan Ramadhan ini. Semoga Allah SwT memanjangkan umur kita sehingga masih bisa berjumpa dengan Ramadhan Tahun depan.


Jamaah Jum’ah yang di rahmati Allah


Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik karena telah dipersiapkan dengan matang. Sehingga pahala dari Allah SwT yang bisa diraih juga lebih maksimal. Dan pada akhirnya, kita bisa memasuki surga-Nya dari pintu Ar Rayyan. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin…


إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.


رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ.


اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ


رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.


سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.