Cepu, Rabu, 13 Agustus 2025 — Bertempat di Masjid Taqwa Cepu, Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Cepu melaksanakan kajian rutin bulanan yang menghadirkan pemateri Ustadz Helmi Gunawan, M.Pd.. Pada kesempatan ini, beliau membawakan materi penuh hikmah tentang Surah Al-Kautsar, yang disebut sebagai surah cinta untuk Nabi Muhammad ﷺ dan umatnya.
Surah Al-Kautsar: Surah Terpendek dengan Makna Terluas
Ustadz Helmi menjelaskan bahwa meskipun Surah Al-Kautsar adalah surah paling pendek dalam Al-Qur’an, hanya terdiri dari tiga ayat, namun kandungan maknanya sangat luas dan penuh cinta dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (al-Kautsar). Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
(QS. Al-Kautsar: 1–3)
Makna Cinta Allah untuk Rasulullah dan Umatnya
Menurut penjelasan beliau:
-
Al-Kautsar bermakna nikmat yang banyak, meliputi wahyu, Islam, umat yang beriman, serta kebaikan yang tiada putus.
-
Ia juga dimaknai sebagai sungai di surga yang khusus dianugerahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, dan kelak umat beliau yang beriman akan minum darinya.
-
Surah ini adalah penghibur hati Nabi ﷺ ketika dihina oleh orang-orang Quraisy, bahwa musuh-musuh beliau yang justru akan terputus dan hina, sementara risalah Nabi akan tetap abadi.
-
Pesan utama dari surah ini adalah menjalankan shalat dan berkurban sebagai wujud syukur atas nikmat Allah.
Ustadz Helmi menekankan bahwa Surah Al-Kautsar merupakan bentuk cinta Allah kepada Rasulullah ﷺ, sekaligus bukti cinta Rasul kepada umatnya, karena dengan syafaat beliau, umat akan mendapatkan keberkahan hingga akhirat.
Relevansi untuk Jamaah Muhammadiyah & Aisyiyah
Beliau mengajak jamaah untuk menjadikan Surah Al-Kautsar sebagai pengingat agar:
-
Selalu bersyukur atas nikmat Allah yang tiada terhitung.
-
Menjaga ibadah, terutama shalat sebagai tiang agama.
-
Menghidupkan semangat berkurban sebagai bentuk pengorbanan dan kepedulian sosial.
-
Menjadi umat yang setia kepada Rasulullah ﷺ dengan meneladani akhlaknya.
Kajian ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Cepu dengan penuh antusias. Suasana masjid begitu khidmat, jamaah larut dalam tadabbur surah yang penuh makna tersebut.
Dengan kajian ini, diharapkan semakin tumbuh kesadaran jamaah bahwa setiap nikmat adalah karunia dari Allah, dan cinta kepada Rasulullah ﷺ harus diwujudkan dalam ibadah, pengorbanan, dan akhlak mulia.




0Comments