Cepu, 1 Juni 2025 — Majelis Tabligh dan Pustaka Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu kembali mengadakan Kajian Ahad Pagi di Masjid Al-Hikmah Cepu. Kegiatan rutin yang selalu dinanti jamaah ini menghadirkan Ustadz Muhaimin, S.Ag. sebagai pemateri, dengan pembahasan yang sangat relevan menyambut datangnya bulan Dzulhijjah, bulan mulia dalam Islam.
Acara yang disupport penuh oleh Lazismu Cabang Cepu ini dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan yang antusias menyimak setiap poin materi yang disampaikan dengan mendalam dan menyentuh hati.
Keistimewaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah
Ustadz Muhaimin membuka materi dengan menjelaskan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari paling istimewa dalam setahun.
Beliau mengutip sabda Rasulullah SAW:
"ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام العشر."
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”
(HR. Bukhari)
Di antara amal terbaik yang bisa dilakukan adalah puasa, dzikir, shalat sunnah, sedekah, dan tentunya berqurban bagi yang mampu.
Keutamaan Puasa Arafah
Secara khusus, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan luar biasa. Ustadz Muhaimin menyampaikan sabda Nabi Muhammad SAW:
"صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده."
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Keutamaan ini menjadi motivasi bagi kaum muslimin yang tidak sedang berhaji untuk melaksanakan puasa tersebut sebagai bentuk ibadah dan penyucian diri menjelang hari raya Idul Adha.
Penjelasan Surah Al-Baqarah Ayat 127
Selanjutnya, Ustadz Muhaimin membacakan dan menjelaskan tafsir Surah Al-Baqarah ayat 127:
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِـۧمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَـٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'”
(QS. Al-Baqarah: 127)
Ayat ini menunjukkan bagaimana Nabi Ibrahim dan Ismail AS membangun Ka'bah dengan penuh keikhlasan, dan menjadikan doa sebagai bagian penting dari amal ibadah mereka. Ini menjadi pelajaran agar kita pun memperhatikan niat dan keikhlasan dalam setiap amal.
Penjelasan Surah Ali Imran Ayat 96
Ustadz Muhaimin kemudian menguraikan Surah Ali Imran ayat 96:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًۭا وَهُدًۭى لِّلْعَـٰلَمِينَ
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
(QS. Ali Imran: 96)
Ayat ini menegaskan keagungan Ka'bah di Makkah, tempat suci yang menjadi kiblat dan pusat ibadah umat Islam, serta keutamaannya sebagai tempat yang penuh keberkahan.
Penutup
Dalam penutupnya, Ustadz Muhaimin mengajak seluruh jamaah untuk memanfaatkan momentum sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan amal terbaik, memperbanyak ibadah, dan menata hati untuk selalu ikhlas dalam setiap perbuatan.
Semoga dengan kajian ini, umat Islam semakin memahami keutamaan waktu-waktu mulia dalam Islam dan bersungguh-sungguh dalam menjemput ridha Allah SWT.
---
Penulis: Redaksi Majelis Tabligh PCM Cepu
Editor: Tim Dokumentasi & Informasi PCM Cepu
Support by: Lazismu Cabang Cepu
0Comments