Cepu, 29 Mei 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti kediaman dr. Hari Kurniawan saat Pemuda Muhammadiyah menggelar kajian rutin pada Kamis malam. Dengan menghadirkan Ustaz Helmi Gunawan, S.Pd., M.Pd. sebagai pemateri, acara ini menjadi momen penuh makna yang menggabungkan pembelajaran Al-Qur’an, kisah inspiratif, dan pemahaman nilai keberkahan hidup.
Kajian dibuka dengan sesi tahsin membaca Al-Qur’an, khususnya Surah Al-Kahfi ayat 31–40. Para peserta tampak antusias memperbaiki bacaan mereka, sebagai wujud kecintaan terhadap Al-Qur’an dan semangat belajar yang terus tumbuh di kalangan pemuda.
Memasuki inti kajian, Ustaz Helmi membuka dengan sebuah kisah yang menggugah hati—kisah nyata tentang Amer, seorang pemuda dari Libya yang tekadnya untuk menunaikan ibadah haji menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ketika menghadapi kendala di bandara yang membuatnya tertinggal pesawat, Amer tidak menyerah. Dengan keyakinan kuat dan niat yang tulus, ia bersikukuh untuk tetap menunaikan haji.
Keajaiban pun terjadi. Pesawat yang telah lepas landas mengalami gangguan dan harus kembali ke bandara dua kali. Hingga akhirnya, sang pilot memutuskan tidak akan terbang tanpa kehadiran Amer. Kisah ini, yang dinukil dari laman Inside the Haramain, menjadi pelajaran penting tentang kekuatan niat, doa, dan keimanan yang tak tergoyahkan.
Setelah menyampaikan kisah inspiratif tersebut, Ustaz Helmi melanjutkan materi kajian dengan pembahasan tentang keberkahan dalam hidup. Ia menjelaskan bahwa berkah adalah sesuatu yang memberi manfaat dan kebaikan yang berkelanjutan. "Contoh sederhana adalah membaca bismillah sebelum makan dan alhamdulillah setelahnya. Itu membuka pintu keberkahan," jelas beliau.
Kajian juga menyinggung Surah Al-Ahqaf ayat 15, yang menyoroti fase kehidupan seseorang saat menginjak usia 40 tahun—sebagai masa kematangan spiritual dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, Ustaz Helmi mengingatkan pentingnya bakti kepada kedua orangtua.
"Berbakti itu bukan hanya dengan ucapan, tapi juga tindakan. Jangan pelit kepada orangtua, sisihkan nafkah untuk mereka, sambung silaturahmi dengan sahabat dan kerabat mereka. Jangan pernah sombong di hadapan mereka. Dan jangan lupa, perbanyak istighfar dan taubat," pesan beliau.
Acara ditutup dengan doa bersama dan suasana kekeluargaan yang hangat. Kajian malam itu bukan hanya menambah ilmu, tetapi juga menyemai semangat untuk terus menjadi pemuda yang beriman, berilmu, dan berbakti—menuju kehidupan yang penuh berkah dan ridha Allah SWT.
0Comments