Skip to main content

Kajian Ahad Pagi PCM Sambong - Ust. Ahmad Furqoni Ajak Jamaah Tingkatkan Iman, Hijrah, dan Jihad di Jalan Allah

Ahad, 04 Mei 2025 — Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sambong kembali menyelenggarakan Kajian Ahad Pagi yang kali ini berlangsung di Masjid At-Taqwa Sambong. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh jamaah dari berbagai kalangan yang bersemangat menimba ilmu agama. Hadir sebagai pemateri, Ust. Ahmad Furqoni, S.Ag., M.Pd., yang menyampaikan kajian dengan tema mendalam, yaitu tafsir Surat At-Taubah ayat 20-22. Dalam paparannya, beliau mengingatkan jamaah tentang keutamaan iman, hijrah, dan jihad di jalan Allah yang disebutkan secara jelas dalam ayat tersebut. "Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, mereka itulah yang tinggi derajatnya di sisi Allah dan akan mendapatkan kemenangan," ujar Ust. Furqoni dalam ceramahnya. Beliau menegaskan bahwa dalam ayat ini Allah SWT menjanjikan tiga anugerah besar bagi mereka yang istiqomah dalam iman dan perjuangan di jalan-Nya: 1. Derajat yang Tinggi di Sisi Allah Orang yang...

Kisah Ibrahim Dan Lelaki Pendosa Yang Ingin Bertaubat - PCM CEPU



Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabiah. Ia meminta nasehat kepada dirinya agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, “Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat.

Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya.”

Setelah merenung sejenak, Ibrahim berkata, “Jika kamu mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa.”

Mendengar jawaban laki-laki tersebut gembira dan dengan penuh rasa ingin tahu yang besar dia bertanya, “Apa saja syarat-syarat itu, ya Aba Ishak?”

“Syarat pertama, jika kau melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kau memakan rizki Allah”, ujarnya.

Lelaki itu mengernyitkan dahinya lalu berkata, “lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rizki Allah?”

“Benar”, jawab ibrahim tegas. “Bila kau telah mengetahuinya, masih pantaskah kau memmakan rizki-Nya sementara kau terus melakukan maksiat dan melanggar perintah-perintah-Nya?”

“Baiklah…”, jawab lelaki itu tampak menyerah.

“Kemudian apa syarat yang kedua?”

“Kalau kau bermaksiat kepaa Allah, janganlah kau tinggal di bumi-Nya”, kata Ibrahim lebih tegas lagi.

Syarat kedua ini membuat jahdar lebih kaget lagi. “Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?”

“Benar. Karena itu pikirkahlah baik-baik. Apakah kau masih pantas memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya sementara kau terus berbuat maksiat?”, tanya Ibrahim.

“Kau benar Aba Ishak”, ucap Jahdar kemudian.

“Lalu apa syarat yang ketiga?”, tanyanya dengan penasaran.

“Kalau kau masih juga bermaksiat kepada Allah, tetapi masih ingin memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempat yang terembunyi agar tidak terlihat oleh-Nya.”

Syarat ini membuat lelaki itu terkesima. “Ya Aba Ishak, nasehat macam apakah semua ini? Mana mungin Allah tidak melihat kita?”

“Bagus! Kalau kau yakin Allah melihat kita, tetapi kau masih terus memakan rizkNya, tinggal di buminya, dan terus melakukan maksiat kepada-Nya. Pantaskah kau melakukan semua itu?”, tanya Ibrahim kepada lelaki yang masih tampak membisu itu. Semua ucapan itu membuat Jahdar bin Rabiah tidak berkutik dan membenarkannya.

“Baiklah, ya Aba Ishak, lalu katakan sekarang apa syarat yang keempat?”

“Jika malaikatul maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertobat dan melakukan amal shaleh.”

Jahdar termenung. Tampaknya ia mulai menyadari semua perbuatan yang dilakukan selama ini. Ia kemudian berkata, “Tidak mungkin…. Tidak mugnkin semua itu kulakukan”.

“Ya Abdallah (hamba Allah), bila kau tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara apa kau dapat menghindari murka Allah?”

Tanpa banyak komentar lagi, ia bertanya syarat yang kelima, yang merupakan syarat terakhir. Ibrahim bin Adham untuk kesekian kalinya memberi nasehat kepada lelaki itu.

“Yang terakhir, bila malaikat Zabaniyah hendak menggiringmu ke neraka di hari kiamat, janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah!”

Lelaki yang ada di hadapan Ibrahim bin Adham itu tampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasehatnya. Ia menangis penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal, ia berkata, “cukup…cukup ya Aba Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah”.

Lelaki itu memang menepati janjinya. Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia benar-benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah dengan baik dan khusyuk.

Comments

Popular posts from this blog

PENGUKUHAN PCM DAN PCA CEPU BESERTA ANGGOTA PLENO LAINNYA (PERIODE MUKTAMAR KE 48)

  Cepu, 11 Agustus 2024—Bapak Drs. Mokh. Fathoni, M.M. telah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Cepu dan Ibu Hj. Sri Wahyuningsih, S.Pd Juga  telah resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Cepu.  dalam sebuah acara pengukuhan yang digelar di Aula PKU Cepu pada Ahad, 11 Agustus 2024, yang bertepatan dengan 8 Safar 1446 H. Bapak Fathoni dan  Ibu Hj. Sri Wahyuningsih  dikukuhkan bersama dengan anggota Pleno PCM dan PCA Kecamatan Cepu lainnya, yang telah terpilih untuk masa bakti ke depan. Acara pengukuhan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blora Bapak. M. Syaifuddin, M. Pd. dan Bapak. Budi Sudiarso, M. Pd. serta tamu kehormatan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bapak Marpuji Ali dan Ketua LPCR PP H.M Jamaludin Ahmad, S. Psi. Dalam sambutannya, Bapak Fathoni mengungkapkan rasa syukur dan tekadnya untuk memimpin PCM Keca...

Struktur Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cepu Periode 2022 - 2027

Pengajian dan Buka Puasa Bersama di Masjid TK ABA 1 Balun Srikaton. Menyemai Spirit Ramadhan

Balun Srikaton, 10 Maret 2025 – Suasana penuh keberkahan terasa di Masjid TK ABA 1 Balun Srikaton pada Senin, 10 Maret 2025. Pengajian dan buka puasa bersama yang diadakan di masjid ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme. Acara ini menghadirkan Ustadz Zaenal Arifin, S.Ag, MM sebagai pemateri, yang menyampaikan tausiyah seputar keutamaan bulan Ramadhan. Dalam ceramahnya, Ustadz Zaenal Arifin menekankan lima poin penting dalam menjalani bulan suci Ramadhan: 1. Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan Ustadz Zaenal menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan berharap ridha Allah akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. 2. Menyempatkan Tadarus Al-Qur’an Beliau mengingatkan pentingnya memperbanyak membaca dan memahami Al-Qur’an selama Ramadhan, karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang diturunkan di bulan suci ini. 3. Memaksimalkan Ibadah Ustadz Zaenal juga mengajak jamaah unt...